Dalam rangka kampanye Malaysia Year of Healthcare Travel 2020 (MyHT2020), Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) meluncurkan program “Harapan Dua Garis” di Jakarta, Rabu (15/1). Melalui program ini, Malaysia Healthcare ingin membantu 12 pasangan asal Indonesia yang sedang merencanakan kehamilan namun memiliki kendala gangguan kesuburan (infertilitas).
Program “Harapan Dua Garis” akan berjalan selama 12 bulan 2020 dan mendapatkan dukungan penuh dari 6 pusat perawatan kesuburan terkemuka yaitu: Mahkota Medical Centre in Melaka, Genesis IVF and Island Hospital in Penang, Sunfert International Fertility Centre, TMC Fertility Centre, and Alpha IVF in Kuala Lumpur. Ke 12 pasangan akan mengikuti program secara cuma-cuma dengan persyaratan berumur dibawah 35 tahun, sudah menikah selama satu tahun dan sedang berusaha mendapatkan momongan. Pendaftaran bisa dilakukan melalui http://medicaltourismmalaysia.id/ivf
Nik Yazmin Nik Azman, selaku Chief Commercial Officer Malaysia Healthcare Travel Council,menjelaskan “Kami senantiasa berupaya membantu setiap pasangan untuk menyadari potensi mereka sepenuhnya menjadi orangtua. Didukung oleh pusat fertilitas terkemuka di Malaysia, kami menawarkan solusi optimal bagi pasangan untuk kebutuhan fertilitas mereka dan menjadi mitra yang berdedikasi dalam memastikan perjalanan fertilitas para pasangan yang bebas hambatan dan mencapai keberhasilan,’ ujarnya.
Lebih lanjut Nik Yazmin mengatakan sampai saat ini sekitar 4.000 pasien asal Indonesia melakukan program bayi tabung di Malaysia. Dengan harga bervariasi sekitar 15.000-20.000 Ringgit Malaysia, tergantung dari tingkat embrio yang dimiliki pasangan. Menurut Nik Yazmin, sebenarnya sudah lama kami mempromosikan IVF di Indonesia, tetapi banyak yang belum memahami apa itu IVF. Dan ada juga yang berpendapat melakukan bayi tabung adalah hal yang tabu dan sesuatu hal yang memalukan.
Karenanya banyak yang terlambat untuk melakukan pemeriksaan, dan kebanyakan pasien yang datang telah berumur. Dengan umur diatas 35 tahun keatas kemungkinan untuk mendapat keturunan semakin susah. Karenanya kami menyarankan kepada keluarga di Indonesia apabila sudah menikah selama setahun belum memperoleh keturunan segera melakukan cek up, jika tidak ada masalah terus berusaha akan tetapi jika ditemukan ada masakah lebih baik cari solusi lebih awal.
“Oleh karena itu, kami ingin memberikan kemudahan kepada pasangan suami istri Indonesia yang mendambakan kehadiran buah hati untuk mengakses perawatan kesuburan melalui teknologi reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology) di Malaysia. Tidak hanya prosedur secara medis, tetapi kami juga berfokus untuk memberikan pendampingan yang menyeluruh kepada para pasangan selama perjalanan kehamilan mereka yaitu mulai dari pra perawatan hingga pasca perawatan,” ujar Nik Yazmin.
Tingkat keberhasilan program IVF di Malaysia adalah rata-rata satu dari dua pasien. Hal ini didukung oleh pusat perawatan kesuburan dan IVF terkemuka dengan dokter dan ahli embriologi yang berpengalaman serta dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir.
Bahasa dan biaya yang relatif lebih terjangkau adalah dua faktor penting lainnya yang menarik berbagai pasangan termasuk dari Indonesia untuk mencari solusi alternatif perawatan kesuburan di Malaysia. Pada tahun 2017 terdapat rata-rata 6.000 – 7.000 siklus IVF, dan jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 20.000 siklus pada tahun 2020.
Malaysia merupakan salah satu negara yang telah dikenal reputasinya untuk fasilitas kesehatan berkualitas dunia, termasuk pusat perawatan kesuburan. Saat ini terdapat 20 pusat perawatan kesuburan yang tersebar di Malaysia dengan 5 diantaranya memiliki sertifikasi Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC). Langkah Malaysia untuk menjadi Pusat Perawatan Kesuburan di Asia turut didukung keunggulan medis negara Malaysia dalam spesialisasi khusus ini. Malaysia telah menerima permintaan tinggi untuk perawatan kesuburan, terutama dari Indonesia, Tiongkok, Vietnam, dan Myanmar.
Tidak hanya program Harapan Dua Garis, pihaknya juga menghadirkan Malaysia Year of Healthcare Travel 2020 (MyHT2020) adalah kampanye wisata kesehatan yang pertama dari Malaysia. MyHT2020 bertujuan untuk mendorong para wisatawan kesehatan untuk melakukan wisata kesehatan di Malaysia dengan kualitas kelas dunia, mudah diakses dan terjangkau, sekaligus untuk menikmati berbagai destinasi wisata dan juga penawaran wellness yang terdapat di negara ini.
“Malaysia Healthcare menghadirkan pengalaman wisata kesehatan end-to-end yang bebas hambatan (seamless), menjamin ketenangan pikiran dari para wisatawan kesehatan. Kami menyambut semua orang untuk datang merasakan Malaysia Healthcare,” tutup Nik Yazmin Nik Azman.
Source: SangBuahHati.com