KUALA LUMPUR, Waspada.co.id – Upacara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara MAS Airlines dan MHTC juga berlangsung di tengah acara peluncuran MyHT2020. Selama ini, MAS telah berperan besar dalam memastikan pengalaman perjalanan pasien yang bebas hambatan. Penandatanganan MoU ini tentunya akan memperkuat layanan industri perjalanan kesehatan Malaysia.
Dalam waktu dekat, para wisatawan kesehatan akan dimanjakan dengan berbagai paket perjalanan kesehatan yang menarik sebagai bagian dari MyHT2020.
Kepala Eksekutif Grup MAS, Kapten Izham Ismail, mengatakan, Malaysia Airlines sangat gembira dapat bermitra dengan MHTC untuk segmen pasar yang penting ini. “Sebagai maskapai nasional negara Malaysia, kami sepenuhnya mendukung Malaysia sebagai negara tujuan utama untuk perawatan kesehatan dan wisata,” ungkapnya.
“Para pengunjung yang memilih Malaysia untuk rawatan kesehatan dan wisata akan berkesempatan untuk mendapatkan manfaat dari para ahli dan fasilitas medis yang sudah dikenal secara internasional, di tengah-tengah rancangan Malaysia yang indah dan tenang di mana mereka dapat merasakan pengalaman yang terbaik dari Malaysia Healthcare yang telah kita kenal,” tutur Izham Ismail.
Disebutkan, jaringan komprehensif maskapai yang mencakup lebih dari 1.000 tujuan di seluruh dunia dan di dalam negeri adalah pelengkap yang sempurna untuk ini, sebagai cara terbaik untuk terbang ke, dari dan di sekitar Malaysia.
“Yang paling penting adalah memastikan keramahtamahan yang tanpa batas sepanjang perjalanan pasien dan untuk ini kami juga akan berkolaborasi dalam pelatihan lintas bidang terkait,” jelas Izham Ismail.
Dijelaskan lebih rinci, sistem perawatan kesehatan Malaysia diatur secara ketat oleh Kementerian Kesehatan Malaysia melalui PrivateHealthcareandFacilities Service Act (1998) yang mengedepankan keselamatan pasien serta biaya perawatan terjangkau. Tak hanya itu, para wisatawan kesehatan juga dapat menikmati beragam layanan kesehatan menarik sambil dikelilingi pemandangan alam khas Malaysia yang menakjubkan.
Reputasi Malaysia sebagai destinasi perjalanan kesehatan dibangun atas kegigihannya dalam menyediakan perawatan kesehatan berkualitas kelas dunia yang mudah diakses dan terjangkau secara kompetitif, serta dihadirkan secara hangat, ramah dan bersahabat. Berkat reputasi yang kuat tersebut,Malaysia berhasil menarik lebih dari 1,2 juta wisatawan kesehatan untuk berobat pada tahun 2018—sebuah angka yang terusbertumbuh hingga saat ini.
Industri perjalanan kesehatan Malaysia tercatat tumbuh setiap tahunnya dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (CAGR) sebanyak 17%. Melalui total pendapatan rumah sakit yang mencapai RM 1.5 milliar pada tahun 2018, Malaysia Healthcare telah berkontribusi sebesar RM 6.4 miliar terhadap ekonomi nasional Malaysia. Dengan mengusung MyHT2020, Malaysia Healthcare menargetkan untuk berkontribusi sebesar RM 8 – 10 miliar terhadap ekonomi nasional Malaysia pada tahun 2020.
“Kami ingin mengundang semua wisatawan kesehatan untuk menikmati pengalaman perjalanan end-to-end bebas hambatan kami yang berkualitas tinggi dan terjangkau selama kampanye MyHT2020 berlangsung,” ungkap CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Sherene Azli, pada acara MyHT2020 Official Launch Ceremony, Kamis (31/10) di Kuala Lumpur Malaysia.
“Kami melihat popularitas Malaysia sebagai pilihan destinasi perawatan kesehatan telah meningkat akhir-akhir ini, dan saya percaya bahwa hal ini merupakan buah dari kepercayaan yang diberikan oleh para wisatawan kesehatan kepada kami,” kata Sherene Azli.
Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) adalah badan pemerintah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola pariwisata kesehatan di Malaysia. Didirikan pada tahun 2009, MHTC berupaya memfasilitasi dan mengembangkan industri pariwisata kesehatan Malaysia di bawah brand “Malaysia Healthcare” untuk menjadikan Malaysia sebagai tujuan utama pariwisata kesehatan di dunia.
Sejak itu, MHTC telah menyatukan para pemain industri dan penyedia layanan ke dalam sebuah strategi pengembangan yang berfokus untuk meningkatkan profil pariwisata kesehatan Malaysia di kancah dunia. Ini merupakan contoh model kemitraan antara publik-swasta (public-privatepartnerships—PPP) yang telah berhasil dalam mengembangkan sektor pariwisata kesehatan di Malaysia. (wol/ags)
Source: Waspada.co.id