Melakukan IVFMelakukan IVFMelakukan IVFMelakukan IVF
  • MTMA 2023
    • Sponsors & Partners
  • MTMA 2021
    • MTMA2021 Winners
    • MTMA2021 Winning Submissions
      • Best Print Medical Travel Report
      • Best Online Medical Travel Report
      • Best Broadcast Medical Travel Feature
      • Best Medical Travel Influencer
      • Medical Travel Journalist and Editorial Team of the Year
    • MTMA 2021 Info
    • SPONSORS & PARTNERS
    • JUDGES
    • MTMA2021 Virtual Awards Presentation Ceremony
    • MTMA FACEBOOK
  • MTMA 2020
    • HOME
    • HIGHLIGHTS
    • THE WINNERS
    • JUDGES
    • SPONSORS & PARTNERS
    • WINNING SUBMISSIONS
      • Best Online Report (International)
      • Best Online Report (Malaysia)
      • Medical Travel Journalist of the Year
      • Winner of Best Broadcast Feature
    • MTMA GALLERY
    • MTMA FACEBOOK
  • MTMA 2019
Other languages
  • Vietnamese
  • English
  • English
  • Bahasa Melayu
နွေးနွေးတဲ့မိခငဘ်ဝခရွေးလမ်ွေး
November 6, 2019
Going for IVF
November 6, 2019

Melakukan IVF

Categories
  • Heartwarming journey to motherhood
Tags

“Setelah melakukan penelitian dan konsultasi dengan ahli menyeluruh pada berbagai perawatan Assisted Reproductive Technology (ART), kami memilih IVF karena kemungkinannya lebih baik. Saya bahkan berharap untuk mendapatkan bayi kembar, walaupun saya diberi tahu bahwa banyak kelahiran yang rentan terhadap risiko,” katanya.

Pada tahun 2017, Dewan Perjalanan Kesehatan Malaysia menyatakan bahwa Malaysia diakui sebagai tujuan yang lebih disukai untuk layanan kesehatan, terutama untuk ART, karena negara ini mencatat tingkat keberhasilan sampai dengan 65 persen untuk perawatan IVFnya dibandingkan dengan tingkat rata-rata global yang hanya 50 persen.

Menurut Mayo Clinic, IVF adalah bentuk ART yang paling efektif dan melibatkan serangkaian prosedur kompleks untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan hamil karena masalah seperti saluran tuba fallopi atau jumlah sperma yang rendah.

Perawatan yang memakan waktu dan mahal dapat mengakibatkan kehamilan dengan lebih dari satu janin dan kemungkinan memiliki bayi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan penyebab infertilitas.

Pada IVF, telur matang diambil dari ovarium dan dibuahi dengan sperma di laboratorium sebelum embrio yang dihasilkan dan ditanamkan di dalam rahim.

Satu siklus IVF memakan waktu sekitar dua minggu dan Siti Nurhaliza menjalani tiga siklus selama bertahun-tahun selama menjalani perawatan IVF.

“Ketika saya pergi untuk perawatan untuk pertama kalinya, saya tidak seketat itu pada diri saya sendiri. Setelah transfer embrio ke rahim, saya melanjutkan aktivitas harian saya dan tidak membatasi gerakan saya.

“Tetapi setelah beberapa upaya dan gagal, saya menyadari bahwa tubuh saya rapuh dan saya harus lebih fokus dan ekstra hati-hati selama seluruh proses. Selain itu, saya tidak bisa menunggu lebih lama karena saya tidak muda lagi, ”katanya.

Meskipun sebagian besar wanita yang menjalani proses perawatan IVF itu menyakitkan atau melelahkan, Siti Nurhaliza mengatakan, itu semua bisa dikelola.

Jadi, apa yang membuatnya bertahan?

“Harapan saya tetap hidup karena saya selalu percaya bahwa rezeki (hadiah) akan diberikan oleh Allah selama kita tidak berhenti berusaha.

“Sepanjang perjalanan, saya berpegang pada keyakinan saya bahwa rezeki datang dalam berbagai bentuk dan Allah pada akhirnya akan mengabulkan apa yang saya inginkan karena dia tahu apa yang benar bagi saya. Itulah kekuatan saya. Itu membuat saya terus maju. “Saya tidak pernah menyerah dan itu layak untuk dinantikan ”katanya.

Berita Baik

IVF akhirnya berhasil dilakukan untuk Siti Nurhaliza pada 2017. Namun, ia hanya mengumumkan kabar baik kepada pers pada bulan Oktober, bulan keempat kehamilannya.

Pernyataan nya membenarkan kepada kabar kehamilannya, karena dia mengurangi kegiatannya dan menjaga aktivitas selama berbulan-bulan.

“Saya gugup ketika mengetahui saya hamil. Saya mengalami keguguran pada tahun 2015, dan saya tidak pernah menjalani IVF selama periode itu. Itu adalah konsepsi alami dan saat mengalami keguguran itu memengaruhi saya secara emosional,  “Siti Nurhaliza menambahkan, bahwa pada waktu itu dia tidak menjalankan program IVF karena dia fokus pada konsernya.

“Saya mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk berada di sisi yang aman terutama selama trimester pertama. Saya tidak ingin menerima begitu saja, terutama karena ini merupakan siklus IVF ketiga saya, ”katanya.

Selama trimester pertama, Siti Nurhaliza tetap berada di kamarnya. Dia anjurkan untuk  istirahat di tempat tidur oleh dokternya. Dan menunda beberapa kegiatannya.

“Saya tidak melakukan pertunjukan atau melakukan pemotretan. Saya banyak istirahat dan makan makanan yang sehat. Saya menghabiskan tiga bulan penuh di tempat tidur, membaca dan main internet” Kadang-kadang, suami saya juga membantu memindahkan saya dari kursi roda atau membantu mengangkat saya. ”

  COMEL PIPI MERAH

Siti Nurhaliza mendokumentasikan hatinya 

Lagu pengantar tidur Comel Pipi Merah diunggah di YouTube melalui akun resmi DatoSNurhaliza Vevo pada 28 Maret dan telah mengumpulkan lebih dari 3,3 juta viewers, 66.000 likes, dan lebih dari 2.000 komentar hingga saat ini.

Single ini dibuat oleh Siti sendiri, dan dengan lirik yang ditulis oleh manajer dan saudara iparnya Rozi Abdul Razak.

Video clip music dari lagu yang menarik ini menampilkan Siti Nurhaliza yang saat itu sedang hamil besar dan menyanyikan lagu tersebut. 

Dengan adegan yang diselingi dari gambar USG Siti Aafiyah dan foto-foto ketika ia lahir. Menjadi seorang ibu telah menjadi pengalaman yang membahagiakan bagi Siti dan suaminya.

Siti Aafiyah secara eksklusif disusui oleh ibunya.

“Aafiyah ada kesayangan,  Dia mudah dirawat. Aku berharap bisa membawanya bersamaku ke mana pun aku pergi. Satu hal yang saya tidak bisa tinggalkan di rumah adalah Breast Pump saya”katanya, tersenyum. Siti dan Khalid sedang dalam proses untuk mendirikan sebuah pusat kesuburan dibawah Yayasan Nurjiwa untuk membantu pasangan dalam masalah serupa.

“Semuanya sedam dalam proses, tetapi kami belum memastikan kriteria kelayakan seperti apa untuk pasangan yang mencari perawatan ditempat kami. Saran-nya kepada pasangan yang ingin menjalankan program IVF?” “Sabar dan pahami konsep rezeki – apa yang akan diberikan untukmu maka akan datang kepadamu. Pasangan harus tetap fokus dan siap secara fisik dan mental untuk menjalani proses , khususnya untuk mengatasi dua tantangan besar dalam perawatan infertilitas: Proses itu sendir dan persepsi dari orang-orang.

“Yang terpenting, pasangan itu harus saling memahami dan menghargai. Suami harus mengerti bahwa istri tidak hanya menghadapi perubahan fisik tetapi juga perubahan emosional. Cobalah untuk tetap positif dan saling mendukung. Dan jangan malu mencari bantuan. ” 

Apakah dia akan punya anak lagi?

“Ya, saya ingin punya anak lagi tapi tidak secepat itu. Mungkin saya dan suami saya akan mencoba lagi setelah dua tahun, Insya Allah

Share
0

Related posts

July 28, 2021

Heartwarming journey to motherhood


Read more
November 6, 2019

Hành trình ấm áp để được làm mẹ


Read more
November 6, 2019

Heartwarming journey to motherhood


Read more
November 6, 2019

Going for IVF


Read more
November 6, 2019

နွေးနွေးတဲ့မိခငဘ်ဝခရွေးလမ်ွေး


Read more
© 2023 Medical Travel Media Awards. All Rights Reserved.
  • Past Contests
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimers / Warranties
  • Sitemap