Oleh: Anita Sinuhaji
Indonesiainside.id, Medan – Masyarakat Indonesia menjadi pasar utama dari wisata medis yang ada di Malaysia. Setiap tahunnya pasien yang berasal dari Jakarta, Surabaya dan Medan menjadi pasien yang mendominasi untuk melakukan wisata medis ke Malaysia.
“Setiap bulan kita terima pasien asal Indonesia sebanyak 7.000 pasien. Kalau untuk pasien asal Sumut ada 500 pasien yang melakukan pengobatan di kami,” kata Executive Marketing Malaysia Healthcare Travel Council (MTHC) Norhayati Ahmad di Medan, Jumat (19/7).
Salah satu perwakilan dari rumah sakit yang ada di Malaysia yakni Rumah Sakit (RS) Mahkota. Rumah sakit ini memiliki 17 kantor perwakilan di Indonesia. Untuk di Medan terletak di Jalan Gaharu, Gg Berdikari. RS Mahkota fokus pada pasien onkologi atau kanker dalam hal ini kanker payudara.
RS ini memiliki alat kesehatan yang cukup baik terutama pada treatment radioterapi yang meningkatkan kadar kesembuhan lebih tinggi dan mengurangi efek kebotakan pada kepala usai melakukan radioterapi.
“Kami juga menerima pasien dengan keluhan sakit jantung, dan lainnya,” katanya.
Chief Commercial Officer, Malaysia Healthcare Travel Council (MTHC), Nik Yazmin Nik Azman mengatakan untuk pasien dari Sumatera Utara (Sumut) khusus pasien dari Kota Medan sampai Juli 2019 ini sekitar 40-50 persen dari 400.000 orang yang melakukan wisata medis di Malaysia yang telah memberikan nilai biasa sekitar 400 Juta Ringgit Malaysia.
“MHTC ini merupakan badan pemerintah yang telah diberikan kepercayaan untuk mengelola pariwisata kesehatan di Malaysia. Bekerja sama dengan 73 rumah sakit di seluruh Malaysia. Secara total ada 21 di antaranya rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang lengkap. Jadi rumah sakit yang tergabung juga memiliki akreditasi dengan standar internasional,” katanya,
Dalam kesempatan itu, Yazmin menuturkan MHTC hadir selama 3 hari di Medan sejak 19 sampai 21 Juli dengan memberikan promo menarik mulai dari voucher 200 ringgit dan voucher 500 ringgit untuk melakukan pengobatan ke beberapa rumah sakit yang ditawarkan.
Selain untuk pengobatan kanker, bagi pasangan yang belum dikarunia buah hati juga bisa memilih program bayi tabung yang ditawarkan oleh Genesis IVF & Women’s Specialist Centre yang terletak di Penang.
Katrina Felix, perwakilan dari Genesis IVF & Women’s Specialist Centre, mengatakan bahwa 70 persen pasien mereka berasal dari Sumut. Rumah sakit khusus bayi tabung ini memiliki sekitar 40-50 persen pasien asal Kota Medan. Menggunakan teknologi Pre Implantation Genetic Screening (PGS) untuk mengecek embrio pasien yang mempunyai masalah kromosom pasien
“Tingkat keberhasilannya 70 persen. Jadi proses untuk bayi tabung ini memakan waktu 2 bulan. Dimana tahap awal hingga penanaman embrio sekitar 2 bulan. Sehingga pasien tidak perlu tinggal di Malaysia cukup datang 2 sampai 3 kali saja,” katanya.
Dia mengatakan, biaya untuk program bayi tabung sekitar Rp70 juta termasuk konsultasi, obat, proses pengambilan sel telur sampai tahap penanaman embrio. Bila mendaftar saat ini melalui pameran kami akan berikan diskon 200 sampai 500 Ringgit Malaysia,” katanya. (Aza/Far/INI Network)
Source: Indonesiainside.id