SURYA.co.id | PENANG – Malaysia memiliki program unggulan di bidang kesehatan, yaitu Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).
Berdiri 2009 silam, MHTC merupakan sebuah lembaga pemerintah di bawah Kementerian Keuangan Malaysia (Ministry of Finance).
MHTC dipercaya bertanggung jawab untuk mengelola perjalanan wisata kesehatan negara.
Sesuai dengan namanya, Malaysia Healthcare Travel Council memfasilitasi perjalanan kesehatan.
Sherene Azli, CEO Malaysia Healthcare Council (MHTC) menjelaskan melalui program MHTC, pemerintah Malaysia menghubungkan rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta dengan para pasien.
Baik pasien yang datang dari masyarakat Malaysia ataupun pasien asing, dari luar Malaysia.
Sherene menyebut MHTC memberikan pelayanan ‘end to end’ bagi pasien yang ingin berobat di Malaysia.
“End to end, jadi sebelum pasien datang, kami sudah menyambut kedatangan mereka di bandara. Selepas dari rumah sakit, rehabilitasi, laporan medis untuk dokter di Indonesia juga, seluruhnya kami dampingi dan itu gratis. Jadi pasien yang datang tidak perlu lagi bingung mau ke mana,” jelasnya, saat bertemu awak media di The Wembley a St Giles Hotel, Penang, Malaysia, Senin (14/10/2019).
Melalui progran MHTC, Malaysia, khususnya wilayah Penang menjadi tempat berobat sekaligus berwisata, yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Sherene mengaku 2018 lalu pasien yang datang jumlahnya mencapai 1,2 juta
Sebanyak 900 ribu di antaranya adalah orang-orang dari Indonesia.
Malaysia memiliki 200 rumah sakit swasta, tidak termasuk klinik gigi dan pusat kesehatan.
Mitra Rumah Sakit MHTC terdiri dari 73 anggota rumah sakit swasta aktif untuk wisatawan kesehatan. 21 di antaranya terdiri dari anggota elite dan 52 anggota biasa.
Program MHTC, beberapa kali mendapatkan penghargaan internasional.
Salahsatunya penghargaan International Living (Global Retirement Index 2015, 2016, 2017, 2018, 2019), sebagai Best Country in the World for Healthcare.
“Kalau dilihat kebanyakan negara, misalnya Singapura tetangga kita, mereka menjalankan rumah sakit secara individu. Tidak ada kolaborasi. Beda dengan Malaysia, sebagai salah satu agensi pemerintah, kita menyediakan fasilitas kesehatan untuk masyarakat Malaysia dan warga asing,” jelasnya.
Selain mempermudah pasien yang datang berobat, Sherene memberikan klaim pengobatan di rumah sakit Malaysia, khususnya di bawah kerjasama MHTC memiliki biaya yang cukup terjangkau dan sesuai dengan standar internasional.
“Jadi rumah sakit yang ada di bawah MHTC memiliki standar internasional. Karena sebagai salah satu syarat bisa berkolaborasi dengan pemerintah Malaysia adalah memiliki akreditasi internasional,” tutup Sherena Azli.
Source: surya.co.id