Malaysia Healthcare Travel Council menyelenggarakan konferensi selama dua hari untuk mengeksplorasi bagaimana kepercayaan dapat lebih jauh menciptakan dan membentengi peluang dalam rantai nilai industri perawatan kesehatan
KUALA LUMPUR, 3 September 2018 – Malaysia Healthcare menyelenggarakan konferensi intelijen pasar perjalanan medis tahunan terdepan yaitu insigHT2018, yang menyatukan para ahli dan pemimpin pemikiran untuk mendiskusikan dan berbagi wawasan tentang tren dan tantangan terbaru dalam industri perjalanan kesehatan. Acara ini diresmikan oleh Wakil Menteri Keuangan, Yang Berhormat Dato’ Ir. Haji Amiruddin bin Hamzah dan dihadiri juga oleh Wakil Menteri Kesehatan, Yang Berhormat Dr. Lee Boon Chye, para delegasi konferensi menyaksikan dua tonggak lain yang terjadi secara bersamaan; penandatanganan MoU dan pengumuman Medical Travel Media Awards.
Acara yang diselenggarakan oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) ini telah memasuki tahun ke-tiga pelaksanannya. Tahun ini konferensi akan diadakan di Aloft KL Sentral, Kuala Lumpur. Acara ini akan menampilkan presentasi tentang pasar dan wawasan industri yang berfokus pada tema tahun ini yaitu Membangun Kepercayaan Menuju Kesempurnaan. Para pakar materi akan berbagi hasil penelitian dan pandangan mereka akan dijelaskan pada topiktopik seperti konvergensi dalam industri, gangguan digital dalam perawatan kesehatan dan peluang pasar baru di seluruh dunia.
“Tema konferensi tahun ini sangat luar biasa dan jika saya boleh mengatakannya, tepat sasaran. ‘Membangun Kepercayaan Menuju Kesempurnaan’ tampaknya menjadi lagu kebangsaan yang dinyanyikan di seluruh negeri tahun ini. Kami baru saja memasuki era Malaysia Baru dan kami perlu mengingatkan diri kami untuk saling mempercayai dan menghormati kepercayaan yang telah diberikan orang lain kepada kami,” ujar Wakil Menteri Keuangan dalam pidatonya.
“Pada tahun 2017, Malaysia Healthcare melampaui 1 juta volume wisatawan kesehatan dan mencapai RM 1,3 miliar dalam pendapatan wisatawan medis,” ungkap Wakil Menteri Keuangan. Beliau kemudian menambahkan, “Berkat fondasi kuat dari industri wisata medis yang mencakup industri pariwisata yang berkembang dengan baik dan upaya pembangunan berkelanjutan, industri ini memiliki potensi yang menjanjikan untuk masa depan. Saat ini, industri dengan nilai RM 1,3 miliar telah berdampak pada ekonomi pada sekitar RM 4 miliar dari pengeluaran perawatan kesehatan non-terkait lainnya seperti transportasi, akomodasi, dan kegiatan pariwisata.”
Keberhasilan industri wisata medis Malaysia berasal dari upaya bersama sektor publik dan swasta – sebuah hubungan sinergis yang harus dilanjutkan, ujar Wakil Menteri Kesehatan dalam pidato sambutannya.
“Malaysia telah memperoleh reputasi internasional karena memiliki perawatan kesehatan kelas dunia. International Living, sebuah organisasi yang berbasis di AS, menempatkan Malaysia sebagai negara teratas untuk perawatan kesehatan di Global Retirement Index selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2015 hingga 2017. Ini berkat fondasi kuat sistem perawatan kesehatan kami yang dibentuk oleh upaya bersama yang dilakukan oleh sektor swasta dan publik untuk mempromosikan Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan global yang terkemuka,” ungkapnya. Wakil Menteri Kesehatan juga menambahkan bahwa, “International Medical Travel Journal yang berbasis di Inggris telah menobatkan Malaysia sebagai “Tujuan Tahun Ini” untuk wisata medis sebanyak tiga kali yaitu dari tahun 2015 hingga 2017.”
Sherene Azli selaku CEO MHTC menggemakan ungkapan kedua Menteri yang menyatakan, “Malaysia Healthcare telah bergerak dari satu kekuatan ke kekuatan lainnya. Kami telah menarik semakin banyak wisatawan kesehatan setiap tahunnya dan mendapatkan mendapatkan kepercayaan dari banyak orang. Namun, kami memilih untuk tidak bersandar pada kemenangan kami tetapi terus membangun kepercayaan yang kami miliki dan melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan untuk merawat lebih banyak pasien internasional berdasarkan kemampuan dan kapasitas medis kami.”
InsigHT2018 juga menampilkan pembicara-pembicara industri terkemuka dari lokal dan internasional seperti Ilan Geva, Presiden dari Ilan Geva and Friends, AS; Dato’ Dr. Jacob Thomas, Ketua dan Direktur Grup, Ramsay Sime Darby Health Care; Assoc. Prof Dr Jason CH Yap dari Saw Swee Hock School of Public Health, Singapura; Prof. Ki Nam Jin, Profesor, Administrasi Kesehatan, Universitas Yonsei, Korea; dan Dave O’Brien, Manajer Senior Flywire.
Konferensi ini adalah salah satu dari banyak inisiatif yang bertujuan untuk memfokuskan arah dan strategi dari berbagai pemain dalam industri perjalanan perawatan kesehatan untuk menumbuhkan industri secara konsisten dan berkelanjutan. Salah satu bidang utama pertumbuhan adalah membangun identitas ceruk Malaysia di kawasan itu; yaitu memposisikan negara sebagai hub Asia untuk Fertilitas dan Kardiologi. Dengan inspirasi yaitu Memberi Harapan untuk Impian dan Detak Jantung Asia, Malaysia mengandalkan keahlian medis di dua area khusus ini untuk membantu orang tua yang ingin memiliki keturunan dengan perawatan berkualitas bagi banyak hati yang mencari perawatan di negara kami.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) telah berlangsung antara pihak MHTC dengan AirAsia Indonesia. MoU tersebut berlaku untuk uji coba empat bulan menggunakan penerbangan langsung QZ AirAsia Indonesia dari kota-kota di Indonesia ke Penang untuk mempromosikan perjalanan perawatan kesehatan di Malaysia. AirAsia akan memberikan diskon eksklusif kepada para pelanggan MHTC dan tamu dengan janji yang telah diatur sebelumnya melalui MHTC. Selain itu, bagi mereka yang memegang boarding pass AirAsia akan dapat menikmati manfaat tambahan di rumah sakit yang berpartisipasi, termasuk diskon hingga 20% untuk pemeriksaan kesehatan, tagihan non-medis dan di outlet F&B tertentu. CEO MHTC Pn. Sherene Azli dan CEO AirAsia Indonesia Bapak Dendy Kurniawan yang didampingi oleh AirAsia X Co-Group CEO Datuk Kamarudin bin Meranun telah menandatangani MoU ini.
CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menyatakan setelah acara penandatanganan, “Kami senang dapat bekerja sama dengan MHTC untuk mempromosikan Penang, yang merupakan salah satu tujuan wisata medis terbaik di kawasan ini. Penang adalah tujuan pilihan bagi orang Indonesia yang mencari perawatan medis berkualitas tinggi, dan kami berharap dapat melihat pasar berkembang lebih banyak lagi melalui kerja sama ini.”
Sherene berbagi antusiasme ini. “Penang menerima sekitar 60% wisatawan medis Malaysia dan pada tahun 2017 saja, industri perjalanan kesehatan negara menghasilkan setengah miliar ringgit dalam pendapatan. Bidang medis yang dikenal di Penang antara lain kardiologi, ortopedi, onkologi, neurologi, fertilisasi in-vitro (IVF), ophthalmologi, dan kedokteran gigi. Hal tersebut akan meningkatkan potensi negara untuk melayani lebih banyak wisatawan medis dari Indonesia yang telah menemukan Penang sebagai tujuan pilihan mereka untuk perawatan kesehatan.”
Konferensi ini juga merupakan sarana peluncuran awal dari Medical Travel Media Awards (MTMA) yang dibawakan oleh Malaysia Healthcare. Penghargaan ini bertujuan untuk merayakan kontribusi media internasional dan lokal untuk membangun kesadaran akan industri perjalanan kesehatan Malaysia. MTMA mengundang peserta dari media lokal dan internasional untuk mengumpulkan bahan editorial mulai tanggal 3 September 2018 hingga 30 Juni 2019 (Kelayakan material: 1 Juni 2018 – 30 Juni 2019). Para peserta memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah uang tunai dan piala senilai hingga RM 50.000. MTMA akan mengawali kampanye Tahun Perjalanan Kesehatan Malaysia (MYHT) 2020 yang bertema, Share My Experience, yang akan dibuka bagi masyarakat umum pada tahun 2019. Untuk informasi lebih lanjut tentang MTA, kunjungi www.mylovesyou.com/mtma2018.